Melalui Program Padat Karya PISEW, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Swasembada Pangan Desa

Avatar photo
Padat karya dibidang jalan, manfaarkan warga sekitar untuk membangun jalan ( birkom pu)
Padat karya dibidang jalan, manfaarkan warga sekitar untuk membangun jalan ( birkom pu)

Jakarta, SPN – Kementerian Pekerjaan Umum terus berkomitmen mempercepat pemerataan pembangunan melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) berbasis Padat Karya. Pada tahun 2025, program ini dilaksanakan secara nasional di 676 lokasi dengan total anggaran Rp405 miliar guna menyerap 14.872 tenaga kerja lokal di seluruh Indonesia.

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa program padat karya menjadi salah satu bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat desa, sekaligus upaya memperkuat fondasi ekonomi lokal melalui infrastruktur yang langsung dirasakan manfaatnya.

“PISEW bukan sekadar membangun jalan atau saluran, tetapi membuka ruang bagi masyarakat desa untuk bekerja, berdaya, dan meningkatkan nilai ekonomi di wilayahnya. Melalui pendekatan padat karya, masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan di desanya,” kata Menteri Dody dalam siaran persnya, Selasa malam ( 28/10/2025).

Selain membangun jalan juga membangun drainase disisi kiri dan kanan jalan ( birkom pu)
Selain membangun jalan juga membangun drainase disisi kiri dan kanan jalan ( birkom pu)

Pelaksanaan PISEW diarahkan untuk memperkuat konektivitas antar-desa, akses pertanian, dan pengembangan kawasan ekonomi produktif. Peningkatan akses jalan pertanian, drainase, dan infrastruktur dasar diharapkan memperlancar distribusi hasil panen dan memperkuat rantai ekonomi desa menuju swasembada pangan nasional.

Padat Karya PISEW 2025 terus didorong untuk menghadirkan infrastruktur yang memberikan dampak langsung bagi peningkatan produktivitas masyarakat pedesaan. Salah satu wilayah penerima layanan PISEW 2025 adalah Desa Baluk dan Desa Banyubiru di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali melalui kegiatan penguatan kawasan pertanian yang menjadi basis ekonomi masyarakat setempat.

Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan pembangunan jalan beton usaha tani, pekerjaan plat duiker, serta pembangunan dinding penahan tanah (DPT) dengan nilai kontrak sebesar Rp500 juta melalui APBN TA 2025.

Kegiatan ini telah dimulai sejak 25 Agustus dan ditargetkan selesai pada 22 November 2025, dengan harapan mampu meningkatkan kelancaran mobilitas distribusi hasil pertanian yang menjadi komoditi utama di wilayah tersebut seperti padi, kakao, dan kelapa. Infrastruktur yang dibangun juga diharapkan memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui efisiensi akses transportasi.

“Kami berharap jalan usaha tani yang dibangun ini dapat mempermudah petani membawa hasil panen ke pasar, menurunkan biaya distribusi, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa,” tutur Menteri Dody.