Jakarta,SPN– Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum layak dan sanitasi aman melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) serta Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas). Kedua program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung agenda ketahanan air sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa keberlanjutan program ini menjadi prioritas pemerintah. “ Pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program Pamsimas dan Sanimas adalah bukti nyata kehadiran negara dalam memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, terutama di wilayah pedesaan dan daerah tertinggal,” ujar Menteri Dody dalam siaran persnya, Jumat sore (26/9/2025)
Menteri Dody juga menambahkan, pelaksanaan program berbasis masyarakat ini sekaligus menjadi sarana pemberdayaan lokal. “Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga turut serta dalam perencanaan, pembangunan, hingga pengelolaan. Dengan begitu, rasa memiliki akan tumbuh dan keberlanjutan sistem lebih terjamin,” ungkapnya.
Pada tahun anggaran 2025, kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) Pamsimas dan Sanimas telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan target pembangunan infrastruktur di bidang Cipta Karya pada 2025, IBM Pamsimas akan dilaksanakan di 299 titik lokasi secara nasional. Sementara, IBM Sanimas dilaksanakan di 463 lokasi.
Salah satunya berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dimana program Pamsimas berada di 3 titik lokasi di Kabupaten Sumba Timur yang mencakup Desa Kayuri, Hanggaroru, dan Tanatuku. Kegiatan yang dilakukan meliputi pembangunan sistem perpipaan, reservoir, pemasangan pompa, hingga sambungan rumah. Kementerian PU menargetkan, program ini dapat menambah 174 unit sambungan rumah yang akan melayani 249 kepala keluarga atau 1.462 jiwa di tiga desa tersebut.
Selain itu, program Sanimas juga berjalan di 14 lokasi yang tersebar di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Manggarai Barat (5 lokasi), Kabupaten Sumba Timur (8 lokasi), dan Kabupaten Belu (1 lokasi). Kegiatan difokuskan pada pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik skala kawasan (SPALD-S) yang terintegrasi, agar masyarakat memiliki akses sanitasi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Kementerian PU menargetkan seluruh kegiatan Pamsimas dan Sanimas tahun 2025 dapat selesai sesuai jadwal, sehingga masyarakat segera mendapatkan manfaat nyata berupa air bersih, sanitasi sehat, serta lingkungan yang lebih layak huni,” ungkap Menteri Dody.