Warga Jakarta Timur .Mencurigai Pengemis Memberikan obat tidur dalam susu anaknya.

Avatar photo
Petugas Satpol PP yang sedang mengawasi pengemis membawa anak di stasiun klender baru jaktim ( foto : pemkot jaktim)
Petugas Satpol PP yang sedang mengawasi pengemis membawa anak di stasiun klender baru jaktim ( foto : pemkot jaktim)

Jakarta,SPN – Warga mencurigai adanya campuran obat tidur dalam susu untuk anak yang selalu dibawa oleh pengemis di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur. “Saya curiga bisa aja ada campuran obat tidur di dalam susu anak yang seringkali dibawa pengemis,” kata pengguna KRL asal Pondok Kopi, Sri saat ditemui di Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur.

Sri mengaku beberapa kali melihat pengemis ibu-ibu itu memberikan susu kepada anaknya. Lalu, sang anak langsung tertidur pulas tak seperti anak pada umumnya. “Saya pernah lihat, soalnya waktu itu dia lagi kasih susu ke anaknya, terus anaknya langsung tidur. Namanya anak biasanya rewel, tapi ini tidur terus,” ujar Yuliana.

Bahkan, Sri mendengar kabar kalau anaknya itu kesehariannya biasanya lari-lari di belakang Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Klender Baru. “Pernah kok anaknya kalau lari-lari di belakang JPO tapi saya tahu dari orang di sini. Saya pokoknya kalau lihat hari-hari anaknya tidur terus,” katanya.

Menurut Sri, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur harus bisa lebih tegas menindaklanjuti kecurigaan warga terhadap sang ibu. Apalagi, penggunaan obat tidur seringkali menjadi cara pengemis untuk memancing rasa kasihan warga sekitar.

“Kasihan saya sama anaknya kalau sampai sengaja dipakai untuk orang bisa kasihan sama dirinya. Harus diselamatkan anaknya, kata saya pemerintah harus bisa langsung menindak secepatnya,” katanya.

Sri menyebutkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pembawa anak dalam kondisi tidur di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur, sudah berlangsung lebih dari delapan tahun. Dia seringkali melihat pengemis tersebut sudah melakukan aksi minta-mintanya sambil duduk di tangga Stasiun Klender Baru sejak anak pertamanya masih kecil.

“Anak pertama waktu itu seinget saya perempuan, sekarang sudah SD, dan dari dulu juga diajak mengemis. Sekarang anak kedua cowo, balita itu kayaknya,” ujar Sri.

Petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Posko Buaran melakukan penjangkauan terhadap pengemis pada Minggu (25/5) malam. Pengemis itu masih memiliki suami yang merupakan sopir angkot. Saat pengemis tersebut menangis, petugas langsung dikerumuni preman di area tersebut.

Lalu, petugas hanya memberikan edukasi dan menyuruh pengemis itu pergi dari Stasiun Klender Baru untuk menghindari kericuhan yang semakin meluas dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.