Jakarta, SPN – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) menegaskan pentingnya mempercepat pengerukan sedimen Sungai Cipalabuan serta penggantian Jembatan Cidadap di Sukabumi, Jawa Barat. Pernyataan tersebut disampaikan saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam peninjauan penanganan pascabencana banjir dan longsor di daerah tersebut pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Peninjauan ini berfokus pada Kecamatan Pelabuhanratu dan Simpenan, yang terdampak signifikan dari bencana, untuk menilai tingkat kerusakan infrastruktur dan dukungan sarana prasarana bagi warga yang terpengaruh.
Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran menekankan perlunya segera menangani masalah sedimentasi yang menyebabkan beberapa sungai di Sukabumi, termasuk Sungai Cipalabuan, menjadi dangkal. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mendirikan bangunan di dekat bantaran sungai untuk menjaga kelancaran aliran air.

Wamen Diana menjelaskan bahwa pengerukan di sungai yang terpengaruh sedimentasi sangat dibutuhkan. Ia juga menyerukan agar penduduk yang tinggal di sepanjang sungai tidak kembali membangun di area sepadan, dan sebaliknya, meminta agar sungai diperlebar untuk memperlancar aliran air.
Banjir yang terjadi di Sukabumi, dipicu oleh hujan deras pada 6 Maret, menyebabkan peningkatan debit air di sejumlah sungai. Akibatnya, manyar tidak mampu menampung air yang melimpah, sehingga menggenangi permukiman warga dan merusak beberapa jembatan.
Selama kunjungan di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Wamen Diana memperingatkan bahwa kondisi Sungai Cipalabuan di hilir mengalami pendangkalan akibat material longsoran, yang memerlukan pengerukan segera. Ia juga menyatakan pentingnya merobohkan jembatan kecil yang mengganggu aliran sungai.
Di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Wamen Diana meninjau Jembatan Cidadap yang putus akibat banjir. Ia menegaskan bahwa perbaikan jembatan ini harus segera dilaksanakan karena sangat dibutuhkan masyarakat untuk kelancaran aktivitas sehari-hari pasca bencana.
Menurut Wamen, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat akan melakukan perbaikan jembatan secara permanen setelah Lebaran, dengan estimasi waktu pengerjaan selama empat bulan. Jembatan Cidadap yang dibangun pada tahun 1992 memiliki panjang bentang 50 meter dan akan diganti dengan tipe A sepanjang 60 meter.
Wamen Diana juga menginstruksikan agar penanganan darurat segera dilakukan untuk menyiapkan jalur alternatif bagi masyarakat, setidaknya untuk kendaraan roda dua agar dapat melintas.