Dalam tradisi baku pukul manyapu, terdapat sebuah keunikan dimana pesertanya seakan-akan tidak merasa kesakitan walaupun tubuh mereka telah berdarah akibat dari sabetan lidi.
Ketika atraksi selesai, para pemuda tersebut kemudian mengobati lukanya dengan menggunakan getah pohon jarak atau juga mengoleskan minyak nyualaing matetu yang dikenal masyarakat lokal ampuh untuk mengobati patah tulang dan luka memar.
Tradisi Pukul Manyapu memiliki makna yang mendalam, yaitu sebagai simbol kekuatan, kesetiaan, dan persaudaraan masyarakat Maluku. Selain itu, tradisi ini juga menjadi bentuk penghormatan kepada para leluhur dan Dewa Indra, dewa perang dalam mitologi Hindu. Tradisi ini juga menjadi daya tarik wisatawan dan mempromosikan kekayaan budaya Maluku.
Dalam persiapan atraksi ini juga dapat dilihat proses pembuatan lidi enau dan juga pengolahan minyak kelapa untuk pengobatan selepas atraksi ini. Selain itu, tradisi ini juga diramaikan dengan permainan rebana, karnaval budaya, dan pertunjukan tari tradisional seperti tari putri, tari mahina, dan tari perang.
Tradisi ini memang unik dan menarik, dengan makna yang mendalam dan sejarah yang panjang.
