Sudah Saatnya Media Anti Mainstream Berperan Dalam Dunia Jurnalistik

Avatar photo
Ilustrasi AMKI ( foto : Amki )
Ilustrasi AMKI ( foto : Amki )

Jakarta,SPN – Pelan tapi pasti,Media Anti Maistream berperan menduduki peringkat atas dibidang jurnalistik, mengalahkan media mainstream paling tidak mensejajarkan.” Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI)DKI Jakarta, Heryanto di Kantor AMKI Gedung Plaza Kaha,Tebet Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).

Ilustrasi lambang AMKI ( foto: amki)
Ilustrasi lambang AMKI ( foto: amki)

” Perlahan-lahan diyakininya, media arus atas dan menengah itu akan tahu betapa besar untungnya nanti dengan bergabung AMKI. Karena AMKI bukan wadah bagi wartawan, tapi wadah berhimpunnya media massa.” katanya.

Memang selama ini sudah ada SPS (Serikat Penerbit Suratkabar). “Ya, betul ini mirip banget sama SPS. Tapi AMKI ini lebih luas lagi anggotanya. Karena tidak sebatas media cetak yang terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid, dan surat kabar minggu atau SKM, tapi ada media online,” ujar Heryanto

Selain itu para youtuber, TikToker, atau semua yang bergerak di bidang media sosial (medsos). Bahkan wartawan entertainment atau hiburan yang masih ditolak disebut sebagai wartawan karena bekerjanya bukan di media massa melainkan production house (PH).
“Karena itu, bentuk advokasinya bukan bagi wartawan. Contoh membantu kemudahan semua media massa anggota AMKI agar mendapat pengakuan Verifikasi Dewan Pers dan periklanan,” ucap heryanto.

Di mana AMKI Pusat terus menggodok dan melakukan komunikasi agar kelak AMKI masuk sebagai konstituen Dewan Pers. Selain itu, lanjut dia, pengurus mendorong pemilik media massa anggota AMKI agar pemimpin redaksi (pemred) masing-masing mau mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Hal ini sebagaimana syarat dari Dewan Pers bahwa setiap pemred wajib sudah memiliki kartu UKW Utama. Berikutnya terkait melindungi media online dari tindakan diskriminasi, terutama dengan media mainstream dalam mendapat kerja sama bentuk apa pun.

Kemudian membuat media online anggota AMKI lebih mudah dan percaya diri dalam mendapatkan kerja sama iklan. Di mana satu produk iklan yang nanti bekerja sama dengan satu media online otomatis akan mendapat support dari media massa sesama anggota AMKI.

Bentuknya rilis-rilis akan ditayangkan juga oleh puluhan media massa yang tergabung di AMKI Pusat maupun seluruh AMKI Provinsi. Di mana telah disediakan wadah berupa WhatsApp (WA) grup untuk menampung seluruh rilis apa pun dan dari mana pun. “Jadi semua kemudahan itu hanya bisa dicapai dengan cara berkelompok atau organisasi. Kalau sendiri-sendiri bisa lebih lama prosesnya bahkan lebih mahal jatuhnya. Ibarat pepatah, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul,” tutur Heryanto yang mantan Wakil Sekretaris PWI Jaya dan Pengurus PWI Pusat.