Makna
1. Puisi ini menggambarkan perasaan kesepian dan kehilangan harapan.
2. Mengkritik kekerasan dan amarah yang menghancurkan.
3. Mencari makna hidup di tengah kekosongan.
Pengaruh
1. Puisi ini mencerminkan pengalaman pribadi penyair.
2. Menginspirasi pembaca untuk merefleksikan kehidupan.
3. Menjadi bagian dari khazanah sastra Indonesia kontemporer.
Mencuatkan Sunyi Yang Reflektif
Sementara itu Prof.Dr.Wahyu Wibowo , Dosen Mata Kuliah Bahasa Filsafat di Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (UNAS-Jakarta,) ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (10/1/2025) memberikan komentar bahwa puisi “Kidung Malam Hari” merupakan puisi Pulo Lasman Simanjuntak yang –sekali lagi — mencuatkan sunyi yang reflektif.
“Sunyi yang membangkitkan rasa puitik yang langut, sebagaimana dimunculkan dalam diksi “kidung” (puisi yg dinyanyikan) khusus untuk “malam hari” (bukan siang),” ucapnya.
Jadilah Pulo Lasman Simanjuntak berkidung sepi tanpa rebana. Pilu. Walaupun, tetap reflektif terhadap kontras kehidupannya yang bagai matahari “yang dingin”…
“Imaji kontras semacam itu yang agaknya menjadi ciri puisi Pulo Lasman Simanjuntak yang atau sulit dipahami, namun mudah untuk dirasakan. Seperti tiupan angin, terasa tapi tak terlihat,” katanya lagi.
Langkah sepi reflektif itulah yang kiranya hendak dijadikan garis tebal kepenyairannya se bagaimana tampak pada bait puisinya malam selalu menjelma/ jadi hujan kekelaman/.
Komposisi dan Struktur Lagu
Untuk komposisi dan struktur lagu puisi “Kidung Malam Hari” sebagai berikut ;
1. Intro: Melodi lembut biola dan piano menciptakan suasana awal yang kontemplatif.
2. Verse: Vokal menyampaikan lirik puisi dengan harmoni dari instrumen gesek.
3. Klimaks: Tanduk dan perkusi mempertegas intensitas emosi, melambangkan konflik batin.
4. Outro: Penutup dengan nada sendu, menguatkan pesan kesendirian dan refleksi.
Aransemen musik ini menggunakan tempo Largo (72 BPM) dengan kunci C minor, memperkuat nuansa melankolis. Teknik legato, permainan dinamis, dan perpaduan instrumen klasik menjadikan musik ini tak hanya enak didengar, tetapi juga menggugah perasaan.
Proses aransemen lagu ini didukung oleh perangkat lunak musik pertukaran seperti Finale, Sibelius, hingga DAW seperti Logic Pro. Penggunaan plugin orkestra seperti Vienna Symphonic Library dan EastWest Hollywood Strings memberikan kualitas suara orkestra yang kaya dan mendalam.
Dalam puisi “Kidung Malam Hari” menjadi bukti bahwa karya sastra dapat melampaui batas medium dan merangkul seni lainnya.
Transformasi ini tidak hanya meningkatkan nilai estetika puisi, namun juga menciptakan ruang baru bagi penikmat seni untuk memahami pesan-pesan mendalam yang terkandung di dalamnya.