Jakarta, SPN – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperluas jaringan layanan transportasi massal dengan membuka rute-rute baru dalam program Transjabodetabek. Dua rute terbaru yang segera atau telah beroperasi adalah Bogor–Blok M dan Sawangan (Depok)–Lebak Bulus, sebagai bagian dari upaya meningkatkan konektivitas antarwilayah serta mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meresmikan operasional rute D41 Sawangan–Lebak Bulus pada Rabu (4/6) di Halte Transjakarta Lebak Bulus. Rute ini melintasi Tol Depok–Antasari (Desari), memberikan jalur langsung bagi warga Depok bagian selatan menuju pusat-pusat mobilitas di Jakarta Selatan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga memastikan bahwa rute Bogor–Blok M akan segera dibuka guna melayani mobilitas tinggi warga Bogor yang bekerja atau beraktivitas di Jakarta. Ia menyebut pengoperasian rute baru ini sebagai bagian dari komitmen Jakarta untuk mendukung sistem transportasi publik terintegrasi lintas wilayah.
“Saya akan membuka rute baru dari Bogor ke Blok M, dan kami juga sedang mempersiapkan rute dari Blok M ke Ancol. Karena selama ini, itu menjadi kebutuhan yang cukup tinggi di masyarakat,” ujar Pramono dalam keterangannya di Balai Kota, Selasa (3/6).
Program Transjabodetabek merupakan bentuk transformasi layanan Transjakarta untuk menjangkau kota-kota satelit di sekitar Jakarta, seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bogor. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah rute baru telah dibuka, di antaranya Vida Bekasi–Cawang, Alam Sutera–Blok M, dan PIK 2–Blok M. Rute-rute ini dirancang agar terhubung dengan koridor utama dan pusat transportasi di Jakarta, memudahkan pergerakan masyarakat antarkota.
Menurut Pramono, respons masyarakat terhadap rute-rute baru sangat positif. Ia mencontohkan animo penumpang pada rute Vida Bekasi–Cawang yang mengalami peningkatan signifikan dalam waktu singkat.
“Alhamdulillah, semua rute yang telah dibuka mendapatkan respons publik yang luar biasa. Ini menunjukkan masyarakat semakin percaya dan nyaman menggunakan transportasi umum,” tambahnya.
Rencana jangka panjang Pemprov DKI adalah menjadikan Transjakarta sebagai basis jaringan Transjabodetabek yang lebih luas dan andal, melengkapi sistem MRT, LRT, dan KRL. Dengan pusat konektivitas seperti Blok M yang kini menjadi hub antarwilayah, Pemprov optimistis Jakarta akan menjadi kota yang semakin terhubung dan inklusif.
“Jakarta akan lebih mudah dikunjungi. Siapa saja, dari manapun, bisa datang ke Jakarta dan mengakses pusat kegiatan seperti Blok M tanpa perlu membawa kendaraan pribadi,” tutup Pramono.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menekan kemacetan, menurunkan emisi karbon, dan mempercepat terciptanya ekosistem transportasi berkelanjutan di wilayah Jabodetabek.