Normalisasi Sungai Ciliwung Dilanjutkan, Di Targetkan Selesai 2026

Avatar photo
Menteri PU ,Dody Hanggodo ( kanan ) bersama Menteri Agraria/ kepala bon Nusron Wahid ( foto: birkom pu,)
Menteri PU ,Dody Hanggodo ( kanan ) bersama Menteri Agraria/ kepala bon Nusron Wahid ( foto: birkom pu,)

Jakarta, SPN – Kementerian Pekerjaan Umum terus melanjutkan Normalisasi Sungai Ciliwung yang ditargetkan selesai 2026. Hal tersebut sebagai upaya mengatasi banjir Jakarta.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa langkah ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat solusi banjir. Hal tersebut diungkapkan dalam rapat koordinasi bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid serta Gubernur Jakarta Pramono Anung pada Kamis (13/3/25).

“Kami sudah membahas secara menyeluruh agar program ini bisa segera berjalan tanpa kendala, baik dari sisi teknis maupun administratif. Fokus utama kita adalah percepatan pembebasan lahan sehingga pengerjaan bisa dilakukan bertahap mulai tahun ini hingga tahun depan,” kata Menteri PU Dody.

Ia menekankan bahwa normalisasi Sungai Ciliwung merupakan bagian dari strategi pengendalian banjir Jakarta yang bersifat jangka menengah. Dengan langkah ini, diharapkan sekitar 40% potensi banjir di ibu kota bisa tertangani secara efektif.

“Sungai Ciliwung memiliki peran besar dalam sistem drainase Jakarta. Oleh karena itu, normalisasi ini bukan hanya untuk mengurangi risiko banjir, tetapi juga meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung dan mengalirkan air secara optimal,” ujar Dody.

Dari kiri ke kanan, Wamen Diana, Gubernur DKI Pramono Anung, Menteri PU, dan Nusron wahid saat  Rakor ttg normalisasi sungai Ciliwung ( foto: birkom pu )
Dari kiri ke kanan, Wamen Diana, Gubernur DKI Pramono Anung, Menteri PU, dan Nusron wahid saat Rakor ttg normalisasi sungai Ciliwung ( foto: birkom pu )

Menteri Dody juga menegaskan bahwa upaya pengendalian banjir Jakarta tidak hanya berfokus pada normalisasi sungai, tetapi juga dilakukan secara struktural dan non-struktural. Beberapa proyek yang sudah berjalan meliputi pembangunan dua bendungan kering (dry dam) di Sukamahi dan Ciawi, Kabupaten Bogor, serta Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan dua jalur pipa berdiameter 3,5 meter.

Dalam rapat tersebut, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menjelaskan bahwa pihaknya telah menetapkan skema pembebasan lahan di sepanjang Sungai Ciliwung, khususnya di segmen antara Pengadegan hingga Rawajati. Lahan yang akan dibebaskan seluas 11 hektare dengan panjang 16 km.

“Kami sudah menyusun time frame untuk pengadaan tanahnya. Setelah penetapan lokasi pada Maret 2025, kami targetkan pembebasan lahan selesai pada akhir Mei 2025. Dengan begitu, pembangunan fisik bisa segera dimulai pada Juli 2025,” jelas Nusron Wahid.

Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa pihaknya akan memastikan segala aspek teknis dan anggaran telah siap sehingga setelah lahan dibebaskan, pengerjaan dapat langsung dilakukan tanpa hambatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *