Jakarta, SPN – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno beserta stakeholder lakukan koordinasi disemua lini atasi arus mudik Lebaran. Hal tersebut dimaksudkan untuk pemantauan kesiapan operasional dan kelancaran arus mudik IdulFitri 1446H/2025.
Direktur Utama, Subakti Syukur saat memaparkan kinerja operasional jalan tol yang dikelola Jasa Marga, dalam rapat koordinasi di Rest Area KM 57A Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Subakti juga mengungkapkan bahwa kecepatan rata-rata perjalanan menuju Semarang mengalami peningkatan sehingga waktu tempuh menjadi lebih singkat.
Data Volume per Capacity Ratio (VCR) di KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek tercatat sebesar 0,68, disertai dengan pembatasan angkutan untuk sumbu tiga ke atas.
Lebih lanjut, Subakti menjelaskan bahwa sejak tanggal 24 Maret 2025, Jasa Marga telah mengoperasikan ruas tol fungsional yang mendukung kelancaran arus mudik, seperti segmen Jalan Tol Jogja-Solo dari Klaten hingga Prambanan-Taman Martani dan segmen Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dari Gending hingga Paiton.
Pada ruas tol Jogja-Solo, operasional dimulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB untuk arus mudik dari tanggal 24 Maret 2025 hingga 31 Maret 2025, sedangkan arus balik dilayani dari tanggal 1 April 2025 hingga 7 April 2025. Di ruas tol Probolinggo-Banyuwangi, operasional untuk arus mudik dimulai pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB dari tanggal 24 Maret 2025 hingga 31 Maret 2025, dan sebaliknya untuk arus balik dari tanggal 1 April 2025 hingga 8 April 2025.
Menko PMK Pratikno menekankan bahwa sinergi yang kuat antar seluruh pihak terkait merupakan kunci untuk mengawal arus mudik dengan baik. “Kami terus memonitor kondisi di lapangan dan siap merespon cepat jika terdapat permasalahan. Persiapan yang matang dan koordinasi yang solid antara pemerintah dan stakeholder menjamin kelancaran arus mudik,” ujarnya.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyoroti kelengkapan fasilitas di Rest Area 57A sebagai nilai tambah bagi masyarakat. Ia mengapresiasi fasilitas yang lengkap, mulai dari tempat ibadah, ruang laktasi, stasiun pengisian mobil listrik, hingga layanan bengkel yang siap digunakan oleh pemudik. “Kami harapkan rest area ini menjadi contoh bagi fasilitas sejenis lainnya, sehingga setiap pemudik mendapatkan kenyamanan dan keamanan yang optimal selama perjalanan,” katanya.