Karawang, SPN – Untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan transformasi operasional menyambut arus Mudik Lebaran 1446H/2025, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Pos Pantau Cikampek Utama dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung upaya seluruh stakeholder dalam memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol, sekaligus memastikan kesiapan dalam menyongsong momentum perjalanan libur Lebaran yang aman, lancar, nyaman, dan berkeselamatan.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memantau kesiapan Pemerintah dan stakeholder seperti BUJT dalam menyelenggarakan pelayanan jalan tol yang optimal.
“Semua komponen yang kami tinjau menunjukkan kesiapan yang sangat baik. Kami optimis bahwa dengan pengalaman dan jam terbang yang sudah teruji, Pemerintah dan seluruh pihak terkait dapat mengelola arus mudik dan balik Lebaran dengan aman dan lancar,” ujar Lasarus.
Ia juga menekankan pentingnya sinergitas antar lembaga dan mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan prinsip keselamatan berkendara, serta memastikan kondisi kesehatan dan keamanan sebelum memulai perjalanan.
Kepala BPJT, Miftachul Munir, menambahkan bahwa Kementerian PU telah menyusun strategi komprehensif guna mendukung kesiapan BUJT menghadapi arus mudik. “Strategi kami meliputi terpenuhinya SPM, peningkatan pelayanan jalan tol yang diharapkan mampu menekan angka kecelakaan, optimalisasi pengoperasian ruas tol, Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang masih dalam tahap konstruksi secara fungsional, serta pemberian potongan tarif tol sebagai stimulus,” jelas Munir.
Sementara itu, Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, menguraikan berbagai langkah proaktif yang telah dan akan dilakukan untuk menangani potensi gangguan lalu lintas selama periode Lebaran. Ia menyampaikan bahwa pengukuran kesehatan pengemudi, terutama untuk kendaraan berat, telah dilakukan untuk mendeteksi tekanan darah dan kadar gula yang tinggi yang berpotensi mengganggu konsentrasi saat berkendara.
“Kami juga telah memetakan titik-titik rawan kecelakaan, seperti di area Semarang ABC, Semarang-Solo, dan menerapkan berbagai rencana rekayasa lalu lintas seperti sistem one way,, contraflow dengan penambahan barikade, traffic cone serta safety car untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas,” jelasnya.