Kenangan Masa Kecil: Ratusan Siswa SDN 38 Ambon Nikmati Permainan Tradisional

Avatar photo
Permainan Bambu Gila (foto Istimewa)
Permainan Bambu Gila (foto Istimewa)

Ambon, SPN – Ratusan siswa SD Negeri 38 Ambon baru-baru ini dikenalkan dengan berbagai permainan tradisional Maluku. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Maluku, khususnya permainan tradisional yang sudah mulai dilupakan.

Beberapa permainan tradisional yang diperkenalkan kepada siswa-siswi SDN 38 Ambon antara lain: Bambu Gila: adalah permainan yang menggunakan bambu sebagai alat permainan. Pemain harus menangkap bambu yang digerakkan oleh pemain lain.

Beta Kaya, Beta Miskin: adalah permainan yang menggambarkan status sosial yang berbeda. Pemain harus menyanyikan lagu dan melakukan gerakan yang sesuai dengan status sosial yang dimainkan.

Boi: adalah permainan yang menggunakan batu sebagai alat permainan. Pemain harus menyusun batu dan melempar bola untuk menghancurkan susunan batu.

Domikado Mikado Ekstra: adalah permainan yang menggunakan tangan sebagai alat permainan. Pemain harus menyanyikan lagu dan melakukan gerakan tangan yang sesuai dengan irama lagu.

Permainan Enggo lari / Enggo raja / Enggo Basambunyi (Petak Umpet)
Permainan Enggo lari / Enggo raja / Enggo Basambunyi (Petak Umpet)

Enggo Lari/Enggo Raja/Enggo Basambunyi: adalah permainan yang menggunakan petak umpet sebagai cara bermain. Pemain harus menyembunyikan diri dan tidak boleh ketahuan oleh pemain lain.

Kepala SD Negeri 38 Ambon, Welmince Alerbitu berharap dengan kolaborasi bersama dengan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Provinsi Maluku, permainan tradisional ini dapat terus dilestarikan.

“Permainan tradisional harus dilestarikan agar tidak hilang begitu saja, dan kedepannya diharapkan dapat dilombakan sebagai bentuk implementasi program bagi para siswa di sekolah,” Ujarnya, Sabtu (15/3/2025).

Sementara itu, Jemmy Putirulan selaku Ketua KPOTI Maluku mengatakan bahwa, KPOTI sebagai organisasi yang secara khusus bergerak untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan objek pemajuan kebudayaan khususnya permainan rakyat dan olahraga tradisional.

Oleh karena itu, pihaknya menyambut positif kolaborasi tersebut guna mengedukasi generasi muda tentang berbagai permainan rakyat di Maluku. “Kami hadir sebagai kolaborator dan siap melakukan edukasi bagi para siswa tentang permainan tradisional,” ungkap Jemmy Putirulan.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu melestarikan budaya Maluku dan memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi tentang pentingnya melestarikan budaya tradisional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *