“Pembangunan infrastruktur fisik tersebut saat ini telah dirasakan manfaatnya, antara lain nilai IRI Tourism – relevant road yang memiliki nilai kurang dari 6. Hal tersebut menunjukkan bahwa jalan dalam kondisi baik untuk digunakan oleh wisatawan.
Selain itu, melalui pembangunan pada bidang air minum, sanitasi dan penataan kawasan, telah meningkatkan layanan akses air minum bagi 570 ribu orang (86%), layanan akses persampahan dengan cakupan 1,27 juta orang (124%), layanan akses air limbah bagi 471 ribu orang (66%) dan 542 ribu m2 area baru non-motorized (120%),” jelas Wamen Diana.
Wamen Diana juga menyampaikan beberapa evaluasi dan lesson learned dari ITDP yang telah berjalan. Menurutnya, pada program ITDP ke depan diperlukan peran aktif dari berbagai stakeholders termasuk pemerintah daerah, pengembangan pariwisata yang tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur dasar, dan tantangan pengelolaan infrastruktur yang telah terbangun.
Country Director World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas keberhasilannya dalam mengembangkan sektor pariwisata melalui ITDP. Menurutnya, World Bank akan terus berkomitmen mendukung Indonesia menuju sektor pariwisata yang berketahanan, inklusif, dan juga berkelanjutan.
“Program ini tidak akan selesai tanpa semangat kolaborasi. Forum ini merupakan suatu kesempatan untuk terus mengembangkan ITDP dan memberikan kesempatan untuk mengevaluasi program yang telah selesai. Termasuk, komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjaga dan melakukan pemeliharaan infrastruktur yang telah terbangun untuk menjaga investasi,” tandas Carolyn.