Jasa Marga Raih Penghargaan Pelestarian Kebudayaan Lewat Program Pembinaan dan Pemberdayaan UMKM

Avatar photo
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana saat menerima penghargaan dari La Tofi School of Social Responsibility (foto: jasamarga )
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana saat menerima penghargaan dari La Tofi School of Social Responsibility (foto: jasamarga )

Jakarta, SPN — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Penghargaan Kategori Pelestarian Kebudayaan Melalui UMKM untuk Program Pembinaan dan Pemberdayaan UMKM Oleh-oleh Khas Jakarta Hj. Maemune pada ajang Anugerah & Sertifikasi TJSL UMKM-Pariwisata-Kebudayaan 2025 yang digelar oleh La Tofi School of Social Responsibility, Rabu (21/5) lalu.

Penghargaan ini menegaskan konsistensi Jasa Marga dalam memberdayakan UMKM mitra binaan agar naik kelas sambil melestarikan kekayaan budaya lokal.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana hadir menerima penghargaan mewakili manajemen. Dalam kesempatan tersebut, Lisye mengungkapkan dukungan terhadap Mitra Binaan UMKM merupakan bentuk komitmen Jasa Marga untuk membantu para pelaku UMKM dalam menggapai kesuksesan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

Upaya pembinaan usaha terus dilakukan melalui bantuan pendidikan, pelatihan, pemasaran, promosi, dan bentuk lain yang terkait sebagai bentuk peningkatan kapasitas mitra binaan, termasuk UMKM oleh-oleh Khas Jakarta Hj. Maemune yang bergerak di bidang produk kuliner.

“Sebagai BUMN yang bergerak di bidang jalan tol dan dekat dengan aktivitas masyarakat, Jasa Marga selalu berkomitmen memberikan dukungan terhadap pengembangan usaha melalui pembinaan UMKM, menyediakan sarana promosi, ruang usaha, pelatihan dan sertifikasi halal kepada mitra binaan.”” ujar Lisye di Jakarta, 27/05/25)

Baca Juga :  Prabowo kurbankan sapi 1,25 ton di Masjid Istiqlal pada Idul Adha

“Kami memandang pembinaan UMKM bukan sekadar program CSR, melainkan wujud nyata pelestarian kebudayaan dan pendorong kemandirian ekonomi masyarakat,” katanya.

Asisten Deputi Manajemen Usaha Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata, Amnu Fuadiy, menegaskan bahwa Anugerah & Sertifikasi TJSL UMKM Pariwisata Kebudayaan 2025 dirancang khusus sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku UMKM dan perusahaan pembina yang menjalankan program TJSL secara konsisten.

Menurut Amnu, penghargaan ini bukan sekadar ceremonial, melainkan dorongan nyata untuk menumbuhkan UMKM secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat peran sektor pariwisata dan kebudayaan dalam mendongkrak perekonomian lokal.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Budaya Digital Kementerian Kebudayaan, Andi Syamsu Rijal, memandang ajang ini sebagai panggung penting untuk mempererat kolaborasi lintas sektor. Ia menyoroti bagaimana apresiasi terhadap perusahaan yang aktif memberdayakan UMKM akan memperkokoh sinergi antara tanggung jawab sosial, pelestarian kebudayaan, dan pembangunan pariwisata berkelanjutan.