Salut pada si botak Nova Arianto pelatih timnas Indonesia U- 17 yang tidak berpolemik kata, tapi menjawab dengan hasil kerja. Tak muluk – muluk jika dia menyatakan pemain U-17 besutannya dipersiapkan mengganti pemain timnas senior dimasa datang. Pada laga babak 16 besar secara mengejutkan bisa menang dari timnas Korea Selatan. Kemudian laga keduanya semalam membenamkan ambisi Yaman dengan gol spetakuler 4 – 1.
Satu gol balasan Yaman itupun ak8bat kesalahan pemain Indonesia yang mengakibatkan hukuman pinalti kegawang Gafa Gasemi. Padahal sebelum turun minum skuad Garuda remaja sudah mengantongi dua kemenangan. Posisi 2 – 1 diawal babak ini cukup mencekam, karena kubu timnas Indonesia sering dapat tekanan lawan. Pelatih Nova Arianto jeli menyimak permainan lawan yang apik dalam kerjasama tim.
Strategi bermain taktis efektif dipertahankan dengan mengganti kelemahan pemain dengan yang diperlukan.
Disini nampak kecerdikan sibotak Nova Arianto skema 3 – 4 – 3 dipertahankan tapi karakter pemain berubah. Lawan terkecoh kerjasama tim kacau posisi tengah sering kosong yang dimanfaatkan pemain Garuda. Pemain- pemain Yaman yang mengunci gerak Mathew Baker dibiarkan. Putu Panji dan Daniel Alfredo, Fabio jadi bebas bergerak. Hasilnya menambah dua gol untuk mengakhiri menang 4 – 1 atas Yaman.
Dua laga di Grup C Piala Asia U – 17 ini, pelatih Nova Arianto menampilkan strategi dua wajah berbeda. Ketika menghadapi tim kuat yang memiliki pemain skill individu dan kekompakan pemain lebih baik timnas Indonesia bermain ngotot tanpa lelah sampai beberapa pemain mengalami kram. Kecapean. Sedangkan melawan Yaman yang mengandalkan kerjasama tim sangat padu, Nova menginstruksikan anak besutannya bermain taktis efektif.
Dia menunjukkan lebih cerdik meracik strategi dibanding pelatih lawan yang dogmstis pada skema 3 – 4 -3 juga. Timnas Indonesia tinggal menyisakan satu pertandingan melawan Afganistan yang dini hari tadi dibantai tanpa ampun 6 gol tanpa balas oleh Korea Selatan. Sebelumnya timnas negeri mullah ini ditekuk Yaman 2 – 0. Tersisa satu laga Afganistan menghadapi Indonesia. Diatas kertas Indonesia boleh jadi mampu mengalahkannya.
Secara tehnis dua kesebelasan yang sudah memastikan masuk perempat final Ubezkistan dan Arab Saudi di Grup A. Sedangkan kesebelasan pasti tersingkir juga di Grup A, yaitu China dan Thailand. Padahal kesebelasan dua negara itu pernah menjadi juara Piala Asia U- 16, China pernah dua kali juara pada 1992 dan 2004, sementara Thailand mengalami sekali juara ditahun 1998.-sar-