Jakarta Selatan, SPN – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, didampingi Walikota Jakarta Selatan, Munjirin, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban banjir, Athariz Alsaki (3) bin Abidin, di RT 04 RW 08, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet. Athariz meninggal dunia saat proses evakuasi korban banjir di Gang Perintis RT 10 RW 10, Kelurahan Kebon Baru, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono Anung menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada orang tua Athariz. “Saya di sini untuk melakukan takziah dan menyampaikan duka cita serta prihatin atas kejadian ini,” ujar Pramono Anung dengan nada khidmat.
Walikota Jakarta Selatan, Munjirin, juga turut menyampaikan harapannya agar keluarga Athariz diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini. “Tentunya harapan kami anak ini membawa pahala bagi kedua orang tuanya,” kata Munjirin.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan memastikan akan mengurus seluruh perlengkapan jenazah hingga proses pemakaman korban di TPU Menteng Pulo. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah terhadap warganya yang menjadi korban bencana.
Munjirin menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder di Jakarta Selatan untuk menangani genangan secara maksimal. Ia menegaskan bahwa seluruh jajaran, baik staf, PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Perorangan), maupun unsur lainnya, telah dikerahkan untuk membantu penanganan bencana banjir ini hingga tuntas.
“Seluruh jajaran, baik staf, PJLP, dan unsur lainnya kita dorong untuk turun membantu bencana genangan ini hingga tuntas,” tutup Munjirin.
Kehadiran Gubernur dan Walikota di tengah masyarakat yang terdampak banjir ini diharapkan dapat memberikan dukungan moril bagi keluarga korban serta menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani bencana secara cepat dan tepat.
Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Selatan menjadi pengingat pentingnya langkah preventif dan mitigasi bencana. Pemerintah daerah berjanji akan terus meningkatkan upaya penanganan banjir, termasuk normalisasi sungai, pembangunan infrastruktur drainase, dan sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan.
Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini. Kejadian ini juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk lebih serius dalam mengantisipasi bencana banjir di masa mendatang.