Di Ruang Publik Terbuka Plaza Museum Fatahillah, Ribuan Pengunjung Terkesima dan Antusias Nonton Baca Puisi Penyair Perempuan Memperingati Hari RA.Kartini

Avatar photo

“Dan, harus paham perjuangan RA.Kartini dalam memajukan kaum perempuan melalui gerakan emansipasi atau persamaan hak di bidang pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya,” pesannya.

Sampai acara Panggung Perjuangan Penyair Perempuan Merah Putih akan berakhir, ribuan penonton masih tetap setia duduk ‘manis’ menyaksikan pentas seni baca puisi dan musikalisasi puisi dengan iringan guitar akustik.

Mereka duduk tertib-bersama keluarganya- meskipun sempat turun hujan rintik-rintik tetapi tidak sampai mereka beranjak dari tempat duduknya dengan cara lesehan.

Sebanyak 20 penyair perempuan Indonesia tampil dalam acara Panggung Perjuangan Penyair Perempuan Merah Putih.

Ada musikalisasi puisi, baca puisi, termasuk dua orang penyair perempuan baca puisi atau ber-improvisasi dengan terjun langsung baca puisi membaur di tengah-tengah ribuan penonton dengan nada suara bergetar, semangat nasionalisme dan penuh semangat perjuangan untuk.cita-cita ibu kita RA Kartini.

“Kalau penampilan kalian kurang maksimal hari ini perbaikilah.Jadikan dirimu seorang  super star, sehingga menarik untuk orang banyak.Pada tanggal 27 April nanti kita akan tampil lebih bagus lagi,” pesan Bung Octa di depan semua peserta penyair perempuan usai pentas yang telah diselenggarakan TISI sebanyak delapan kali ini.

Menantang Semua Penyair Perempuan

Para penyair perempuan ditantang untuk segera.merespon yakni apakah emansipasi dan pendidikan perempuan di Indonesia pada saat ini sudah benar-benar terwujud.

“Taman Inspirasi Sastra Indonesia atau TISI menantang semua penyair perempuan untuk segera mempertanyakan dan merespon dua masalah di atas tadi.Khususnya melalui pembacaan karya puisi yang kembali akan ditampilkan oleh TISI melalui sebuah pentas seni dalam rangka memperingati Hari Kartini,” ujar Octavianus Masheka, Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) kepada wartawan di Jakarta baru-baru ini.

Acara Panggung Perjuangan Penyair Perempuan Merah Putih -diselenggarakan oleh TISI- akan berlangsung pada Jumat 18 April 2025 mulai pukul 15.30 WIB di pelataran ( plaza)Museum Fatahillah No:1, Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Kota, Jakarta Barat.

“Para penyair perempuan sebanyak 19 orang nantinya akan menulis satu atau dua karya puisi yang bertemakan seputar masalah emansipasi dan.pendidikan perempuan.di.Indonesia, lalu.membacakannya di atas panggung pentas seni,” kata Bung Octa yang juga dikenal sebagai seorang penyair dan penyelenggara berbagai event sastra tingkat nasional ini.

Acara Pentas Panggung Perjuangan Penyair Perempuan Merah Putih ini telah direspon dan didukung sepenuhnya oleh Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat ,Joko Mulyono serta disupport oleh Kepala Unit Pelaksana Museum Fatahillah-Kota Tua, Esti Utami.