Baca Puisi Penyair Giyanto Subagio : Ada Irama Ketenangan dan Keteduhan Sehingga Nikmat untuk Didengar

Avatar photo

Puisinya Mendapat Penghargaan

Giyanto Subagio bernama asli Sugiyanto, lahir 7 Desember 1970 di Jakarta. Pria ini dikenal dengan panggilan, Edo. Puisi-puisinya dimuat di berbagai media massa, dan media sosial antara lain: Tabloid Hikmah, Majalah Romansa, Majalah Imajio, Buletin Swara Mentaya Estetik, Majalah Ceria Remaja, Media Sastra Semesta, Media PojokTIM, serta lainnya.

Puisinya yang berjudul “Ode
Perkampungan Nelayan” mendapat penghargaan Juara II Lomba Cipta Puisi Hari Nusantara, 2000, dan puisinya yang berjudul “Aphrodite” nominasi 50 Lomba Cipta Puisi Bentara Budaya Bali.

Selain itu karya puisinya juga masuk 100 puisi terbaik Lomba Cipta Puisi Al Qur’an.Puisi-puisinya tergabung lebih di dalam 30-an antologi puisi bersama, antara lain, Antologi Puisi Trotoar (Roda-Roda Budaya,1996), Antologi Puisi Indonesia (Komunitas Sastra Indonesia,1997),
Nuansa Tata Warna Batin (HP3N, 2000), Malam Bulan ( Masyarakat Sastra Jakarta, 2002), Bisikan Kata Teriakan Kota (Dewan Kesenian Jakarta, 2003), Jogya 5,9 Skala Reahter (Komunitas Sastra Indonesia, 2006), Komunitas Sastra Indonesia: Catatan Perjalanan (Komunitas Sastra Indonesia, 2008).

Selanjutnya Buku Puisi Lampion Sastra (Dewan Kesenian Jakarta, 2008), Buku Puisi Lomba Cipta Bentara Budaya Bali (Bali, 2011), Negeri Cincin Api (Lesbumi, 2011), Sragen Membaca Indonesia (Sosiawan Leak dkk, 2012), Buku Puisi Pertemuan Sastrawan Mitra Praja Utama ke- VII (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jogyakarta, 2012), Antologi Puisi Bahari ke- 2 (Dewan Kesenian Tanggerang), Buku Puisi Pertemuan Sastrawan Mitra Praja Utama ke- VIII (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI, Jakarta, 2014), Buku Puisi 100 terbaik Al Quran (Persaudaraan Muslimin Indonesia), Klungkung; Tanah Tua, Tanah Cinta ( Yayasan Nyoman Gunarsa, 2016),The First Drop Of Rain (Banjarbaru, Kalimantan Selatan), Rindu Rendra (Yayasan Daya Cipta, Rendra, 2019).

Corona (Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, 2020), Perempuan Pengantin Puisi dalam Opera Tujuh Purnama (JSM dan Tera Book Jakarta, 2021), Tirtayasa Madukoro Baru (Lampung, 2022), Eril dalam Untaian Kata Penyair Indonesia (Takasi, 2022), Kampung Kelahiran (Balai Bahasa Pare-Pare), Larung Sastra (Dapur Sastra Jakarta, 2023), Gedor Depok (Koloni Seniman Ngopi Semeja, 2024), Aku Presiden (Taman Sastrawan Indonesia, 2024), Jejak Masa Depan (JSM dan Tera Book Jakarta, 2024).

Purnama Puisi Ambang Ramadhan (PojokTIM dan Rumah Baca Ceria, 2025), Nirkabel Kenangan (JSM Pres, Jakarta, 2025), Buitenzorg (Dewan Kesenian Bogor, 2025), KosaKata Kota (Komunitas Sastra Jakarta Barat, 2025), dan Sekumpul Puisi Nelayan Pantura (Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, 2025).