Ambon, SPN – Penyakit rabies masih dikatakan awam bagi kalangan masyarakat umum.
Rabies tentu sudah tak asing lagi didengar, namun informasi yang masyarakat dapatkan mengenai penyakit rabies masih setengah-setengah, baik pengetahuan mengenai penyakit rabies, gejalanya seperti apa, penanganannya bagaimana, masih belum sepenuhnya diketahui banyak orang.
Di Indonesia, penyakit rabies sering disebut sebagai istilah “penyakit anjing gila” yang dapat menyebabkan kematian.

Berikut beberapa informasi penting tentang rabies yang perlu Anda ketahui:
Gejala Rabies
Demam dan Sakit Kepala
Sensitivitad terhadap cahaya dan suara.
Nyeri atau kesemutan di lokasi gigitan anjing.
Kehilangan koordonasi gerakan dan masalah
berjalan.
Ketakutan terhadap air (hidrofobia).
Gejala lain seperti kebingungan, perilaku agresif, halusinasi dan kesulitan menelan.
Pecegahan Rabies
Vaksinasi Hewan Peliharaan:
Vaksinasi anjing dan kucing peliharaan untuk
mencegah penularan virus rabies.
Hindari Kontak dengan Hewan Liar:
Jangan biarkan hewan peliharaan berkeliaran
bebas tanpa pengawasan dan hindari kontak
dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi
rabies.
Perawatan Luka:
Cuci luka gigitan atau cakaran dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, lalu diopeskan antiseptik seperti povidone-iodine atau alkohol 70%.
Vaksinasi Pasca-Paparan :
Jika Anda tergigit atau dicakar hewan yang
dicurigai rabies, segera cari perawatan medis untuk mendapatkan vaksinasi dan perawatan lebih lanjut.
Penanganan Rabies :
Jika Anda atau orang terdekat tergigit hewan yang dicurigai rabies, segeralah ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
Dokter akan membersihkan luka dan mem- berikan suntikan antirabies untuk melawan virus rabies.
Jika gejala rabies muncul, penyakit ini dapat
menyebabkan kematian karena pasien mengalami dehidrasi parah dan hidrofobia.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahan rabies, kita dapat mengurangi risiko penularan dan melindungi diri serta orang-orang terdekat dari penyakit ini.